Tutorial mudah dan cepat konfigurasi DHCP routing di Cisco Packet Tracer

Konfigurasi DHCP Routing pada Cisco Packet Tracer

Image result for packet tracer dhcp router

Apa itu DHCP Routing ?

  Dynamic Host Configuration Protocol Routing/biasa disebut dengan Routing Dinamis adalah suatu cara untuk mendistribusikan alamat IP / Internet Protocol dari gawai server menuju gawai klien . Teknik DHCP Routing ini biasanya di gunakan untuk jaringan yang minimum seperti perusahaan, kafe yang mempunyai tethering/hotspot gratis dan berbagai tempat yang membutuhkan jaringan luas.

Apa Perbedaan DHCP Routing dengan Static Routing?


Seperti yang saya tulis di atas, DHCP Routing adalah pembagian alamat alamat IP secara otomatis tanpa perlu di konfigurasi IP nya pada gawai klien. Sedangkan Static Routing/Biasa di sebut dengan Routing Statis adalah metode pembagian alamat IP secara manual oleh adminstrasi jaringannya kepada gawai gawai klien.


Beberapa perbandingan DHCP Routing dengan Static Routing

  • Berdasarkan Kelebihan


DHCP Routing :

  1. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
  4. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak.

Static Routing :
  1.  Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
  2.  Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan router dinamis)
  3.  Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  4.  Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke       jaringan tertentu saja.
  • Berdasarkan Kekurangan
DHCP Routing :
  1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
  2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok.
  3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada.
  4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar.
  5. Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.
Static Routing :
  1. Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
  2. Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap route dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
  3. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router secara manual.
  4. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akanmenjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri
Tutorial Konfigurasi DHCP Routing pada Cisco Packet Tracer





Sekian dari saya untuk Tutorial Konfigurasi DHCP Routing semoga bermanfaat,
Terimakasih.

Terimakasih Telah Membaca Artikel Ini

Silahkan Berlangganan Via Email, Untuk Mendapatkan Notifikasi Update Dari Yosua ES

0 Response to "Tutorial mudah dan cepat konfigurasi DHCP routing di Cisco Packet Tracer"

Post a Comment